WARTAWAN TANPA GAJI HARUS TAHAN LAPAR

PENAJURNALid -Kisah seorang wartawan pencari berita, disaat seorang wartawan ditantang untuk menuliskan sebuah berita yang akan disuguhkan untuk di baca publik, disitulah sang insan wartawan ditantang oleh keadaan,

Sang wartawan dengan menggunakan sepeda motor yang sudah tua (kombet) dan mengunakan alat pelindung kepala saat berkendaraan (helm) yg warnanya sudah kusam, harus berangkat setiap pagi untuk mencari berita demi tantangan status wartawan,

Timbul pertanyaan berapa gaji wartawan,,?? Kalimat ini sering terdengar ke telinga sang wartawan,sementara masyarakat tidak memahami di dunia jurnalistik itu (wartawan) kalau wartawan itu ada yang di beri upah dan ada juga yang tidak diberi upah, 

Hanya beberapa prusahaan media, yang wartawanya mendapatkan gaji.

Tetapi lebih banyak justru wartawan di tuntut untuk setoran, agar perusahaan media itu bisa berjalan, artinya wartawan tanpa gaji harus tahan lapar,

Tetapi kami sering sekali di anggap menjadi penghalang, di lecehkan dan juga di usir dan ada yang di aniaya

di intimidasi,bahkan ada yang sampai di bunuh, begitu beratnya tugas wartawan begitu besar resiko yang kami hadapi demi sebuah berita untuk di sajikan di masyarakat hujan petir panas triknya matahari harus kami tembus demi sebuah berita.

ini sering terjadi apa bila kami menulis berita fakta tentang orang orang yang berkuasa (berduit) maka kami akan di singkirkan di perusahaan media tempat kami bernaung karna mereka punya kuasa punya uang inilah penderitaan kami wartawan tanpa gaji.

Sementara itu, kami wartawan tak bergaji sering di hantui yang namanya uu ITE, yang dimana undang undang tersebut sering digunakan penguasa atau konglomerat untuk membungkam para wartawan jika tulisan kami menyajikan fakta yang sebenarnya,

Sedangkan kami wartawan di tuntut haruslah memiliki nilai nilai profesional sesuai dengan kode etik pers

( akurasi, objektivitas, dan keseimbangan )

Di zaman kemajuan informasi dan teknologi sekarang ini idealita dan realita tidak bisa diceraikan karena kedua kata itu memiliki kesamaan dan kepentingan dengan wartawan. Menyampaikan informasi yang sesuai dengan idealita dan realita haruslah berimbang. 

Berita yang di tulis oleh wartawan dan di dipublikasikan di media massa, baik yang positif maupun negatif akan begitu cepat diketahui oleh masyarakat luas, sehingga akan mempengaruhi cara pikir masyarakat, 


Kami wartawan berharap kepada masyarakat agar Saring Info yang Diterima

Manakala wartawan menulis informasi yang dipublikasikan itu jujur dan objektif tentu sangat positif hasilnya bagi masyarakat.

Sebaliknya manakala wartawan menulis informasi yang dipublikasikan itu bohong, fitnah dan mengundang permusuhan, akan menimbulkan dampak negatif dan bahkan bisa menimbulkan konflik di tengah masyarakat

kata kuncinya perlu kejujuran bagi setiap wartawan dalam menyajikan menulis berita Sedangkan Wartawan juga di dituntut untuk mengembangkan profesi jurnalistiknya untuk mencerdaskan bangsa.


Salam wartawan tanpa gaji.


Share:  

No comments:

Post a Comment